Rabu, 29 Agustus 2018

DAERAHKU


Amuntai, Hulu Sungai Utara

 Amuntai mempunyai maskot yaitu 2 patung itik yang terletak di samping Jembatan Paliwara



1. Kawasan yang memiliki Nilai Startegis Dari Sudut Kepentingan Ekonomi
a)    Kawasan Kerajinan
Kawasan kerajinan yang ada di Kabupaten Hulu Sungai Utara:
  1)   Kawasan kerajinan tikar dan purun di Desa Banyu Hirang Kecamatan Haur Gading;
  2)    Kawasan industri kerajinan lampit dan purun di Kecamatan Amuntai Selatan;
  3)    Kawasan kerajinan bordir di Pusat Kota Amuntai Kecamatan Amuntai Tengah;
  4)    Kawasan kerajinan sulaman bordir di Kecamatan Sungai Pandan; dan
  5)    Kawasan kerajinan plastik di Kecamatan Amuntai Utara.

b)    Kawasan Pertanian Berkelanjutan
Kawasan di sekitar polder ini merupakan kawasan strategis sehingga perencanaan kedepannya
ditetapkan sebagai kawasan irigasi dan pertanian tanaman pangan berkelanjutan. Untuk menunjang hal tersebut di bentuk polder-polder untuk mengatur elevasi air sesuai dengan kebutuhan penggunaan lahan yang akan diusahakan, polder yang paling tua adalah polder Alabio. Polder Alabio mengairi wilayah seluas 6.000 hektar; kemudian polder Bakar seluas 2.400 hektar; polder Simpang Empat seluas 1.346 hektar yang diairi; polder Padang Gusti dengan area seluas 471 hektar yang diairi; polder Pakacangan dengan luas area yang diairi 1.831 hektar; polder Murung Bayur seluas 1.750 hektar; polder Kaludan seluas 2.400 hektar; dan Rawa Pinang Habang seluas 2.000 hektar yang diairi.

c)    Kawasan Strategis Perkebunan
Kawasan strategis perkebunan berupa kawasan perkebunan kelapa sawit yang ditetapkan seluas 6.548,20 ha. Kawasan perkebunan tersebut terletak disebagian wilayah Kecamatan Amuntai Tengah dan Banjang. Pengelolaan perkebunan kelapa sawit ini sepenuhnya dikelola oleh pihak swasta selaku pemilik, sehingga pemerintah daerah tidak memiliki wewenang didalamnya. Rencana kawasan perkebunan kelapa sawit kedepannya ditetapkan fungsinya dan tidak ada pengalihan fungsi lahan.

d)    Kawasan Strategis Perikanan
Kawasan perikanan yaitu berupa kawasan minapolitan yang berada di Kecamatan Haur Gading dengan luasan sekitar 133,21 ha.

2. Khawasan Yang Memiliki Nilai Strategis Dari Sudut Kepentingan Sosial Budaya
Kawasan strategis sosial budaya di Kabupaten Hulu Sungai Utara dapat di tetapkan di kawasan Candi Agung yang merupakan cagar budaya yang terletak di Kecamatan Amuntai Selatan, serta mesjid tua Sungai Banar yang ada di Desa Pandulangan juga menjadi tempat wisata yang bersejarah yang sering mendapat kunjungan baik masyarakat Hulu Sungai Utara sendiri maupun pendatang dari luar daerah. Di Kecamatan Amuntai Utara tepatnya di Desa Pakacangan, adanya makam Datu Syekh Sayid Sulaiman yang merupakan makam keramat merupakan lokasi yang sering mendapat kunjungan.Guna mengetahui penetapan kawasan strategis.


3. Makanan Khas Amuntai
Kota Amuntai terkenal dengan itik panggang dan itik gorengnya, satu lagi yang terfavorit tetapi sering terlupa menyebutnya adalah belibis panggang dan belibis goreng. Lezat, gurih, nikmat? Sangat luar biasa. Sekali-sekali readers berkunjung ya ke kota Amuntai ;). Setiap warung makanan, biasanya menyajikan menu itik panggang/goreng, tetapi untuk belibis jarang karena belibis termasuk burung yang sekarang agak langka (mungkin karena sering diburu dan ditangkap sementara budidayanya cukup sulit). Belibis panggang/goreng hanya ada pada warung-warung tertentu, harga perporsinya lumayan sih. Tapi jangan khawatir, harga makanan itu sesuai kok dengan kelezatan yang akan diperoleh ketika makanan ini menyentuh lidah. #duhbikinngileraja.
Kuliner di Amuntai juga didukung dengan masyarakatnya yang memang doyan makan di warung. Sehingga, warung-warung makanan tumbuh subur dan menjamur tanpa kehilangan pembeli.
Selain itu, Amuntai juga terkenal dengan pasar pasar kue/wadai. Segala macam jajanan berupa wadai tradisional ada di pasar yang buka setiap hari pukul 8 pagi sampai pukul 5 sore ini. Mulai dari cucur, apem, bingka, sampai tapai. Bahkan ada makanan berupa alua (manisan) pepaya dan ‘kundur’ (sejenis labu putih). Alua ini bisa disimpan berbulan-bulan, biasanya ramai dipesan ketika musim kawin karena alua ini dapat diolah menjadi berbagai bentuk dan diletakkan berdampingan dengan kue pengantin.  Amuntai juga terkenal dengan gula-gula yang berbentuk kapal layar, itik dengan anak-anaknya, bunga, dan bentuk lainnya. Gula-gula ini juga ramai dipesan apabila tiba musim kawin, karena fungsinya sama dengan alua. Bahkan, dengan bentuk, warna yang menarik, dan rasanya yang manis legit gula-gula ini juga menjadi ciri khas yang tidak ada di daerah lain. Tertarik?
Masih tentang makanan, Amuntai juga terkenal dengan kerupuk ikan gabus dan itik yang diawetkan berupa dendeng itik yang sangat lezat dan dapat dijadikan oleh-oleh ketika berkunjung ke Amuntai.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEMAJUAN TEKNOLOGI

Kemajuan dalam bidang teknologi sekarang sudah tidak bisa dipungkiri karena sangat banyak contoh yang ada di era globalisasi ini. Tetapi, ...